Acara Makan Besar di Malam TAKBIR 2017
Tradisi unik di akhir Ramadhan atau Malam Takbir dilakukan masyarakat dusun Talun Juwet, desa Lawak, kecamatan Ngimbang, kabupaten Lamongan.
Misalnya di Depan WARKOP ATJ, seluruh Pemuda dan Warga menikmati makan malam dengan menu sate dan Sop Kambing, Sabtu (24/6/2017) malam.
Puluhan piring berisi Sate dan sop kambing yang dipersiapkan ibu-ibu, dibagikan kepada Warga yang ikut hadir. Setelah itu, warga berdoa dan dilanjutkan makan bersama.
Tradisi makan bersama akhir Ramadhan atau Malam Takbir ini sudah dilakukan sejak lama.
Namun, pada masa-masa sebelumnya, makan bersama ini belom bisa efektif.
Sejak beberapa tahun terakhir menu makan berganti - ganti, hingga berbagai hidangan lainya yang lebih modern. Selain itu, warga sudah menggunakan piring sebagai media penyajiannya.
Kami mengkumpulkan Dana dengan iuran ke setiap warga atau pemuda Kampoeng ATJ. Sebagian besar warga membawa kebutuhan mulai dari kayu bakar hingga beras secara kolektif. Mereka bahu membahu menyiapkan segala kebutuhan.
Meski tidak ada hitungan pasti jumlah warga yang datang, tetapi panitia sudah menyiapkan menu dalam jumlah yang cukup.
Meski dari menu dan cara penyajian berbeda dari tradisi sebelumnya, namun tak mengubah tujuan dari acara makan bersama yang dilakukan.
"Yang utama sebagai bentuk silaturahmi antar warga,".
Tradisi ini untuk mempererat persaudaraan antar warga.
Misalnya di Depan WARKOP ATJ, seluruh Pemuda dan Warga menikmati makan malam dengan menu sate dan Sop Kambing, Sabtu (24/6/2017) malam.
Puluhan piring berisi Sate dan sop kambing yang dipersiapkan ibu-ibu, dibagikan kepada Warga yang ikut hadir. Setelah itu, warga berdoa dan dilanjutkan makan bersama.
Tradisi makan bersama akhir Ramadhan atau Malam Takbir ini sudah dilakukan sejak lama.
Namun, pada masa-masa sebelumnya, makan bersama ini belom bisa efektif.
Sejak beberapa tahun terakhir menu makan berganti - ganti, hingga berbagai hidangan lainya yang lebih modern. Selain itu, warga sudah menggunakan piring sebagai media penyajiannya.
Kami mengkumpulkan Dana dengan iuran ke setiap warga atau pemuda Kampoeng ATJ. Sebagian besar warga membawa kebutuhan mulai dari kayu bakar hingga beras secara kolektif. Mereka bahu membahu menyiapkan segala kebutuhan.
Meski tidak ada hitungan pasti jumlah warga yang datang, tetapi panitia sudah menyiapkan menu dalam jumlah yang cukup.
Meski dari menu dan cara penyajian berbeda dari tradisi sebelumnya, namun tak mengubah tujuan dari acara makan bersama yang dilakukan.
"Yang utama sebagai bentuk silaturahmi antar warga,".
Tradisi ini untuk mempererat persaudaraan antar warga.
Proses Pembantaian WEDUS !! hehehe
Terimakasih ..
Regards,
KampoengATJ
0 comments